Sabtu, 20 Juli 2013

Senja

Aku masih merasakan hal yang sama, kepada hal yang sama.
Yang dulu datang saat aku tak tahu harus berbuat apa.
Dia-lah sang senja, menutup siang yang terik dan membawaku ke malam yang tenang.
Dia ada, saat aku tak menemukan udara untuk dihirup.
Dia di sana, untuk membuatku kembali bernafas.
Adakah senja hadir memberikan keindahan tulus yang terabaikan.
Yang mungkin tak kau sadari pentingnya keberadaannya.
Tidak, senja tak pernah terabaikan.
Dia tau betapa indah dirinya, jingga.
Dia tau betapa sang daun terpesona akan warnanya.
Yang juga selalu merindukan kehadirannya.
Namun dia-lah sang senja, yang hanya sesaat.
Mempesonakan yang melihatnya.
Kemudian dia pergi, ketika dia tau betapa sang daun menginginkannya.
Dia pergi, tanpa kata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar