Jumat, 06 September 2013

bagian bawah kehidupan

kecintaan yang tertambat dimasa lalu menimbulkan sebuah cerita
tenggelam dalam keindahan yang pernah terjadi
manusia tidak pernah puas
dalam hidupnya akan terus menuntut kepada orang yang dianggapnya bertanggung jawab
manusia, tidak pernah sadar akan keseharusannya
tidak pernah mengatakan salah kedalam dirinya
ego manusia terbangun semakin keras melawan kenyataan yang tak sesuai dengan kemauannya
aku adalah manusia yang sama
yang tak jauh berbeda dengan mereka yang aku kritik
aku juga manusia yang menuntut dan protes
tapi kemudian aku merasakan kelelahan yang semakin hari semakin merusak tubuhku
aku berbicara tentang apa yang ada di benakku
bukan sebuah hal yang dapat dianggap mutlak
apapun yang aku katakan, tak akan ada yang lebih puitis dibandingkan bicara tantang kebenaran
namun manusia kemudian sering mendustai kata-kata puitis itu
kita hidup di zaman dimana kebenaran tak selamanya benar
dan dimana kebenaran bisa disembunyikan dibalik kedok demi kebaikkan
siapa yang harus kita percaya sekarang?
kita harus terus berjalan maju
mempercayai apa yang kita lihat
karena apa yang kita lihat adalah cara-Nya memberi tahu kita apa yang selayaknya kita ketahui
namun tak layak jika kita memaksa orang lain mempercayai apa yang kita lihat
belum tentu dia melihat hal yang sama
belum tentu Tuhan ingin hal yang kau ketahui di ketahui orang lain
genggam erat keyakinan mu, hirup semua yang mereka katakan
namun hembuskan lagi apa yang kau anggap tak layak masuk ke dalam pikiranmu
kau dapat menutup matamu untuk tidak melihat apa yang tak ingin kau lihat
tapi kau harus selalu ingat bahwa kau tidak dapat memilih udara mana yang akan kau hirup
kau hanya mampu membuang kembali udara yang telah kau saring manfaatnya
karena kita cuma manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar