Kamis, 21 November 2013

Peri kemarin malam

Aku takkan lagi menuliskan syair mengambang di atas air
Aku takkan lagi menangisi bayang yang tak berwujud
Aku takkan lagi menyanyikan nada minor yang tak bersyair
Aku takkan lagi, aku takkan pernah.

Jejak langkah sang peri yang kemarin malam singgah
Menunjukkan jalan yang tak pernah aku bayangkan
Tak tau kemana arahnya, tak tau apa tujuannya
Mungkin kemarin ingin kususuri jalan setapak tak bertuan itu
Namun hari ini, aku memilih untuk berbalik
Langkah peri itu begitu semu, tak tergapai
Ku pilih kembali ke rumah sekarang, daripada mencoba pergi lalu kehilangan jalan pulang
Daripada aku pergi kemudian tersesat.

Percaya pada apa yang aku pikirkan
Bahwa yang semu akan tetap menjadi semu
Jalan yang gelap takkan menjadi terang
Karena sang peri sungguh tak pernah hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar