Kamis, 24 Mei 2012

hai langit

katakan pada sang kekosongan
betapa aku telah muak dengan dirinya
yang merasa setinggi langit namun tak mampu menjadi atap bagi sang bumi
bukankah akan sia-sia ketika dirinya hanya menjadi sebuah hiasan
ini bukan tentang amarah atau kecemburuanku
bukankah telah aku katakan, bahwa dirimu tak lebih baik dari masa lalumu
lihat dirimu sekarang, terguyur dengan kemunafikan
lalu kemudian kau coba hapus dengan kemunafikan lainnya
apa salahnya kau sucikan dirimu,
dengan selembar kejujuran atapun butir pengakuan
berjalanlah ke arah cermin
kan kau dapati aku di sana
tataplah aku dengan cermat
aku adalah gambaran dosa dan kemunafikanmu
tataplah aku dan ingatlah aku
masihkah kau merasa dirimu langit?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar